Inovasi
JAPATI Puskesmas Parung
Tuberkulosis
(TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari Mycobacterium
tuberculosis, yang mempengaruhi paru-paru. TB merupakan salah satu penyakit
tertua yang diketahui mempengaruhi manusia menjadi penyebab utama kematian di
seluruh dunia (Kasper, 2010). TB adalah salah satu dari 10 penyebab kematian di
seluruh dunia. Pada tahun 2017, 10 juta orang jatuh sakit dengan TB (WHO,2018).
Prevalensia TB di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 0,4%, dan tidak mengalami
peningkatan pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018).
Kasus TB paru sangat mudah penularannya antara satu orang
ke orang lainnya. Kondisi kepadatan hunian, ketersediaan sarana air bersih,
faktor penunjang ekonomi, status gizi, penyakit penyerta serta jenis pekerjaan
merupakan beberapa faktor yang dapat mempercepat penularan dan sekaligus
membantu penyembuhan pasien TB paru.
Pada tahun 2020 Puskesmas Parung bekerja sama dengan lintas
sektor melakukan terobosan melalui pemberdayaan masyarakat sebagai kader kesehatan
untuk melakukan penemuan kasus TB secara masif agar tingkat kesembuhan pasien
TB dapat mencapai target dan sasaran kinerja Puskesmas Parung secara khusus dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pada umumnya. Kegiatan tersebut diberi nama JAPATI (Jemput Pasien TB dengan Hati).
Pentingnya peran kader kesehatan karena fungsinya yang
strategis yang secara langsung dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan
masyarakat dan ikut
serta dalam pengendalian penyakit TB. Selain itu,
terbatasnya tenaga puskesmas untuk melakukan penjaringan akan sangat terbantu
dengan kehadiran kader kesehatan.
Inovasi ini sejalan dengan salah satu kegiatan Program
PIS/PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) dimana salah satu indikatornya
yaitu, Penderita TB Paru berobat sesuai dengan standar pada point 6 PIS/PK .